Monday, December 17, 2007 |
Ketika engkau bersembahyang |
Ketika engkau bersembahyang Oleh takbirmu pintu langit terkuakkan Partikel udara dan ruang hampa bergetar Bersama-sama mengucapkan allahu akbar
Bacaan al-fatihah dan surah Membuat kegelapan terbuka matanya Setiap doa dan pernyataan pasrah Membentangkan jembatan cahaya
Tegak tubuh alif-mu mengakar ke pusat bumi Ruku' lam badanmu memandangi asal-usul diri Kemudian mim sujudmu menangis Di dalam cinta Allah hati gerimis
Sujud adalah satu-satunya hakikat hidup Karena pejalanan hanya untuk tua dan redup Ilmu dan peradaban takkan sampai Kepada asal mula setiap jiwa kembali
Maka sembahyang adalah kehidupan ini sendiri Pergi sejauh-jauhnya agar sampai kembali Badan diperas jiwa dipompa tak terkira-kira Kalau diri pecah terbelah, sujud mengutuhkannya
Sembahyang di atas sajadah cahaya Melangkah perlahan-lahan ke rumah rahasia Rumah yang taka ada ruang tak ada waktunya Yang tak bisa dikisahkan kepada siapa pun juga
Oleh-olehmu dari sembahyang adalah sinar wajah Pancaran yang tak terumuskan oleh ilmu fisika Hatimu sabar mulia, kaki seteguh karang Dadamu mencakrawala, seluas 'arasy sembilan puluh sembilan (Emha Ainun Nadjib ) |
posted by widya @ 7:14 PM |
|
|
About Me |
Nameera Ranupadma
Profil
|
Udah Lewat |
|
Archives |
|
Links |
|
Affiliates |
|
|