Shalat dalam pandangan Hakikat.............. Rahasia Shalat :
Berdiri (ihram) = Kaki = Syariat Ruku’ (munajah) = Pusat = Pusat (Puser) = Pikir yang menyembah = Thariqat Sujud (Mi’raj) = Dada = Jantung (Darah) = Daya yang menyembah = Hakikat Duduk (Tabdil) = Kepala =Tembuni (ari-ari) = Akal (nur/arasy) = Ma’rifat
Jadi nyata shalat sebagai ap’al Allah/tiang agama atau menjadi manusia yang sempurna (terpuji), karena juga shalat dijadikan tiang agama karena shalat mewakili / sbg khalifah untuk mewakili semua alam yang disampaikan oleh akal /ilmu di hadirat Allah.
Pada hakikatnya para malaikat turut shalat pada waktu kita shalat : API (DAYA/JANTUNG) = Shalatnya Malaikat Izrail (sifat Qahar). ANGIN (NAPAS/NYAWA) = Shalatnya Malaikat Mikail (sifat Jamal). AIR = Shalatnya Malaikat Jibril (sifat Jalal). TANAH = Shalatnya Malaikat Israfil (sifat Kamal).
Dalam shalat : Ihram (Berdiri) = Hakikat Api atau hakikat Malaikat Izrail. KAKI (sifat Qahar Allah).
Munajah (Ruku’) = Hakikat Angin atau hakikat Malaikat Mikail. PUSER (sifat Jamal Allah).
Mi’raj (Sujud) = Hakikat Air atau hakikat Malaikat Jibril. DADA (sifat Jalal Allah).
Malaikat Jibril dalam sujud = Jibril menemani rasul pada waktu Isra’ dan Mi’raj dari Masjidil Haram (hati) ke Masjidil Aqsa (Arasy/otak) terus ke Sidratul Muntaha tetapi Jibril tidak sampai ke rab-rab buana (sidratul muntaha/lapisan langit ke 7).
Tabdil (Duduk) = Hakikat Tanah atau hakikat Malaikat Israfil. KEPALA (sifat Kamal Allah).
Kamulah Imam (sbg Khalifah-Nya) dalam shalatmu, yang menjadi makmummu didalam kamu shalat adalah para malaikat yang ada didalam dirimu, yang meng-amini bacaan shalatmu adalah pada hakikatnya Malaikat Jibril (melalui kalammu), hayatmu (napas) pada hakikatnya Malaikat Mikail dst.
Manusia yang shalat berjama’ah di mesjid ataupun langgar itu dalam hakikat yakni SATU/ESA yaitu sifat-Nya, secara zhahir kelihatan banyak ada si anu dan si anu dan seterusnya......
Bawalah perangkat-perangkat tsb dalam gerak shalat (hakikat shalat berjama’ah).
ITULAH HAKIKAT DIRI MANUSIA (LANGIT DAN BUMI/DIRI MANUSIA MENYEMBAH ZAT-NYA). |