Thursday, September 15, 2005
hanya sekedar..........
Image hosted by Photobucket.com

Saya hanya menulis menurut kata hati & pikiran saya tanpa ada tendensi apapun, prasangka apapun, hanya sekedar.......menuruti kata hati saya yang egois, kaku or apapun jenisnya.Dan saya pun bukan penulis, saya menulis untuk diri saya pribadi, dan juga sayapun bukan pengamat bacaan yang handal. Jadi sekali lagi inipun hanya sekedar coretan.

Ketika diproklamirkannya buku ini di mailist, saya sangat antusias untuk segera membelinya, memiliki & membacanya secepat mungkin. Sampai pada kenyataan kalo buku tsb stocknya sudah habis sehingga saya harus menunggu beberapa waktu lagi untuk menunggu stock berikutnya tiba. Sampai saya lupa akan keinginan untuk segera mempunyai buku itu. Alhamdulillah ketika ingatan saya sudah memudar mengenai buku ini saya dipertemukan dengan teman yang kebetulan sudah mempunyai bukunya dan kebetulan juga dibawanya saat itu juga. Tanpa banyak ba bi bu & be lagi saya segera meminjamnya.

Membaca, apapun adalah salah satu hal yang kusukai. Tak ketinggalan dengan blognya Bp. Abu Aufa ini, dalam setiap tulisannya ada rasa sejuk & lembut dalam mengolah setiap katanya, seakan bisa memberikan ketenangan batin tersendiri untuk menyimaknya. Tetapi ketika saya membaca buku yang ini, di tengah tulisannya saya merasakan ada kejengahan &kebosanan. Ada beberapa kata yang sama dalam mengungkapkan perasaannya, pun beberapa setting & ungkapan yang sama antara cerita yang satu dan lainnya dan itu dilakukan berulang kali, sehingga terkesan buku ini minim kosa kata. Jeda antara tulisan yang ditulis dengan lembut dan tulisan yang ditulis dengan gaya kocak terkesan tidak halus, terkesan njeglak! Jadi tidak enak untuk dibaca, sampai saya sempat berhenti sesaat untuk melanjutkan buku ini dan ternyata sampai akhir membacapun kesan saya terhadap buku ini tetap sama, tidak berubah sedikitpun. Dan ternyata menurut pendapatku Bp. Abu Aufa tidak pas kalo menulis dengan nada kocak or guyon. Beliau lebih pas menulis dengan kata-2 lembut, tenang dan dalam. Ketika menulis dengan lembutpun sebenarnya masih banyak kosa kata yang ditulis berulang, tetapi masih lebih baik daripada tulisan guyonnya. Menurutku kalo menulis lebih baik tidak banyak kata yang sering diulang , mungkin lebih baik untuk menggali lagi bahasa indonesia yang lebih banyak sehingga bisa menggunakan kata yang lain walaupun bermaksud sama, tapi ketika kata lain yang dipakai bisa mengeluarkan emosi yang lain bagi pembaca. Contoh kata adalah sbb :waduh, aduh, duh, aduuuuuuhhhh, waduuuuuuuh, duhhhhhh. adalah ungkapan yang sama tetapi ketika cara menulisnya berbeda kesan pembacapun bisa berbeda pula.

yah saya sih hanya bisa berpendapat, menilai tanpa bisa berbuat lebih seperti Bp. Abu Aufa, toh juga gak ada salahnya kan. Terus lah menulis yang bagus ya pak, jangan sampai putus asa.
posted by widya @ 7:24 AM   1 comments
About Me



Nameera Ranupadma

Profil

Udah Lewat
Archives
Links
Affiliates
15n41n1