Bersyukurlah saya yang sudah beragama sejak lahir, berusaha untuk selalu mengerti, memahami dan mengamalkan agama saya untuk kehidupan sehari-hari. Walopun sampai sekarang pun kemajuannya pun masih 0,000 sekian persen. Tapi apalah artinya prosentase, hanya sekedar takaran yang gak jelas, lebih jelas kalo hati & iman ini berusaha untuk tulus ikhlas dalam beribadah, itu menurut saya.
Saya nikmati & amati terus berkumpul dengan orang-2 yang ibadahnya (menurut saya kelihatannya) lebih baik, lebih rajin, lebih intensif . Salut & bangga saya melihatnya, lebih dari itu sosok seperti itu menunjukkan prinsip & pilihan hidup yang kuat juga. Pun ketika saya berkumpul saya seperti orang yang banyak dosanya, karena sayapun memiliki prisnsip & pilihan sendiri mengenai diri ini.
Begitupun ketika saya berkumpul dengan orang-2 yang lemah ibadahnya, kadang tidak hanya lemah saja tapi sudah sama sekali tidak berpikir & tidak mau berpikir bahwa dia sebagai sosok manusia sama sekali tidak butuh Sang pencipta. Duh......miris hati ini melihatnya, pure.......hanya dunia, dunia, dan dunia yang dibahas , terkesan antara teman yang satu dan yang lain menimbulkan suatu persaingan yang kelak ada pemenangnya. Dan saya, lagi-lagi...seperti seekor burung dalam sangkar. Beda - tidak sama - lain - apapun itulah namanya. Dan sayapun tetap salut & kagum dengan jalan yang mereka pilih.
Kapok!
Malas!
Tidak , saya tidak akan pernah berhenti untuk berhubungan dengan siapapun sepanjang itu tidak akan merubah & tetap menghargai prinsip & pilihan hidup saya. Ketika saya berkumpul di kumpulan yang banyak kebaikannya, toh juga dari kebaikan keburukanpun akan nampak. Begitupun sebaliknya ketika saya berkumpul dengan kumpulan yang banyak keburukannya, kadang dari keburukan kebaikanpun akan nampak. Dengan menjalin hubungan yang baik dengan mereka jangan sampai saya terbawa arus, biarlah arus itu mengalir apa adanya sesuai dengan hati nurani ku tanpa ada paksaan & ketakutan akan perbedaan.
Semoga saya bisa menjadi pribadi yang selalu memperbaiki iman & aqidah, Amiin.

enak jadi yang mana coba ? ngikut gol. minor or gol. mayor ? gol minor belum tentu bener dan gol. mayor pun belum tentu bener. So what gituw lho!
Ngikut yang mayor yang dominan biar keliatan bener or malah jadi keliatan kayak macan ompong, asal ngikut aja or jadi penjilat sekalian.
Gak deh, kalo gw gak ikut yang minor ataupun yang mayor, yang oposisi juga enggak, gw adalah gw, pribadi hidup yang bebas, bebas nentuin apa aja buat diri gw asal gak ganggu orang lain, bebas mo jadi apa aja asal gak kebablasan, bebas mo bergerak sesuai dengan hati nurani gw asal gak keilangan arah aja.
Jadi dunia ini lebih berwarna toh...:)

Manusia hidup ingin menjadi orang baik, orang jahat. Itu adalah pilihan. Ketika ingin menikah ataupun melajang, mau bekerja ataupun tidak, mau jadi kaya, miskin ataupun menjadi orang yang cukup untuk hidup, itupun juga suatu pilihan. Jangan pernah menganggap remeh pilihan orang, jangan permah memandang sinis perbuatan, status, jabatan atau apapun itu namanya, karena kita tidak punya hak sedikitpun untuk merubah pilihan hidup seseorang. Semua pilihan hidup akan dipertanggungjawabkan masing - masing kelak di hadapan Sang Maha Raja Diraja, Allah SWT.