Wednesday, August 17, 2005 |
Pagi |
Dari balik jendela di kamarku menyelipkan seberkas cahaya hingga kuterjaga segera dari tidurku malam itu dan mimpiku yang mesra
ketika aku membuka jendela sinar mentari menyambut pagi
Burung - burungpun memberikan salam pada kesejukan dan indahnya pagi senandainya suasana pagi ini kan sepanjang hari betapa indahnya
................ ................ |
posted by widya @ 2:20 PM |
|
Friday, August 12, 2005 |
Kangen |
Aku kangen ibuku, bapakku, masku, mbakku, adikku, tante-tante dan om-omku, keponakanku, rumahku, halaman luasku, kamarku apalagi, kotaku, makanan khasnya, jajanan tukang sayur, jajanan penjual di pasar, penjual jamu keliling yang tiap pagi kubeli....banyak.......banyak sekali rentetan peristiwa dengan orang-orangnya dan lokasi tentunya yang saya kangeni saat ini. Tapi rasa ini hanya sampai meluap lewat tulisan, hanya disimpan dalam hati, entah sampai kapan ? Dengan rentang waktu dan jarak yang tidak pendek plus biaya yang tidak sedikit yang harus dikeluarkan untuk melampiaskan rindu ini. Disini, kuterpekur, kunikmati saja rasa kangen ini dengan menghadirkan kembali kenangan masa lampau dalam anganku, dalam hatiku walopun itu tidak sepenuhnya meluruhkan rasa ini tapi paling tidak sedikit membuat dada ini tersenyum dan sedikit lega. Ketika mengingatnya kembali yang ada hanyalah kenangan kebahagian yang muncul, kenangan pahit, pertengkaran, iri, benci, dendam, kesusahan seakan tidak terekam dalam ingatan ini tertutup oleh rasa kerinduan yang amat sangat. Ingin kurengkuh semuanya jika aku kembali nanti, peluk cium dan banyak cerita pula yang akan kusampaikan jika bertemu dengan keluargaku nanti. Semoga Tuhan masih mengijinkanku & keluargaku untuk bertemu kembali dengan keadaan sehat, selamat dan bahagia lahir dan batin. Aku kangen.........
|
posted by widya @ 12:06 PM |
|
Thursday, August 11, 2005 |
Menikah |
Menikah sebenarnya untuk apa sih ? menggugurkan kewajiban ? mencari status ? mencari simbol ? mendapatkan keturunan ? mengikuti sunnah Rossul ? dikejar umur ? atau beragam alasan yang lain. Kalau saya boleh berpendapat, menikahlah ketika kamu dan pasanganmu memang sepakat untuk menikah. Terlepas dari kesiapan lahir dan batin, sudah punya rumah sendiri atau belumkah, sudah punya mobil sendirikah, sudah punya tabungan masa depankah ataupun sudah punya yang ini ataupun yang itukah. Ketika saya memutuskan menikah, itu adalah murni karena hati & pikiran saya mengajak untuk menikah. Pun ketika sudah terbersit keinginan untuk menikah dengan sengaja ataupun tidak sengaja segala macam kebutuhan secara lahir dan batin pun sudah terbentang dalam angan, semoga sesuai dengan rencana kita yang pasti diiringi dengan doa dan usaha. Tapi ketika pikiran ini terlalu jauh untuk berpikir kedepan rasanya hati ini tak mampu untuk mengikutinya. Saya berpikir dan saya melewati proses, sampai saat inipun saya masih berproses dan akan terus berproses untu memahami arti hidup , arti menikah. Jangan sampai menikah hanya sekedar mencari simbol & keturunan semata yang akan menampung kita disaat tubuh ini tak berdaya. Ikhlaskanlah segala keputusan hidup hanya kepada Allah semata, esok, lusa, sampai kapanpun kita tidak pernah tahu bagaimana akhir sebuah pernikahan. Tapi saya percaya jika saya berniat, memupuk, dan berkeinginan baik pastilah hasilnyapun akan baik juga. Dan sampai saat inipun saya berusaha untuk menghormati & memahami teman-2 ataupun orang -2 yang masih belum mau menikah ataupun yang memutuskan untuk tidak menikah. Setiap individu punya alasan masing-2 yang pastinya sudah dipikirkan konsekuensinya. Saya berusaha untuk tidak usil menanyakan sudah punya pacarkah ? kapan menikah ? sampai kapan mau menjomblokah ? Biarlah hal itu menjadi pemikirannnya sendiri. Dengan ataupun tidak menikah pun tidak akan mempengaruhi hubungan yang telah terjalin selama inikan.
|
posted by widya @ 12:30 PM |
|
Tuesday, August 09, 2005 |
Air mata |
Banyak orang bilang kalo air mata hanyalah milik wanita saja. Orang laki-laki tabu untuk menangis. Cengenglah, tidak jantan, kayak cewek lah itu adalah sebagian ledekan yang mampir kalo seandainya orang laki-laki yang menangis. Kalo wanita yang menangis biasanya semua orang akan maklum, " biasa....wanita kan susah, sedih, sebel, gembira tetap saja menangis" atau " ah wanita bisanya cuman menangis saja". Aneh.....kadang kalo hal ini terpikir membikin kening berkerut. Apa yang salah dengan air mata ? Tidak pantaskah bagi laki-laki untuk menangis sementara menjadi lemahkah menangis bagi wanita ? Bagi saya air mata adalah milik siapa saja, Tuhan telah menciptakan kenikmatan yang teramat sangat indah dengan adanya air mata ini. Setiap orang yang bermata entah mata itu berfungsi dengan baik ataupun tidak akan selalu dilengkapi dengan kelenjar air mata yang akan bisa dan kapanpun mengeluarkan setetes air dengan apapun peristiwa yang mengiringinya. Jangan pernah menahan air mata itu untuk tidak keluar ketika air mata itu memang ingin keluar, biarkan air mata itu keluar karena memang ingin keluar. Karena air mata bukan seperti janji yang bisa diatur-atur. Air mata keluar biasanya berhubungan dengan segala macam rasa yang keluar dari hati baik senang maupun susah. Begitu air mata itu telah tumpah seperti ada sesuatu yang baru dalam menyikapi perasaan yang keluar. Dan begitu air mata itu telah keluar mata ini akan terasa dingin, tersiram air mata yang keluar bak air hujan ketika turun di waktu musim kemarau. Subhanaallah......indah nian ciptaan-Mu. Mulai saat ini biasakanlah untuk melihat siapapun baik wanita atau laki-laki ketika mereka menangis. Menangis adalah proses alamiah yang akan dialami setiap manusia, yang penting menangislah sewajarnya, tidak kurang apalagi sampai berlebihan
|
posted by widya @ 10:56 AM |
|
Sunday, August 07, 2005 |
aku |
Bukan puisi dari "Chairil Anwar"
Aku adalah Nameera Nameera adalah Aku Aku yang.... satu tubuh satu jiwa satu hati satu nurani dengan banyak pemikiran dengan ke"akuaan" yang sangat dengan ke"egoisan" yang menghentak dengan ke"sombongan" yang kadang membalut Tapi...... aku tetaplah aku dengan pribadiku dengan pemikiranku dengan keegoisanku dengan keakuanku dengan kesombonganku dengan tulisanku karena aku hanyalah manusia biasa dengan sisi negatif dengan sisi positif berjalan beriringan bergandengan mengalir seperti air yang berusaha untuk tetep pada alurnya karena... aku ingin menjadi diriku sendiri seperti aku saat ini si Nameera Ranupadma |
posted by widya @ 4:31 PM |
|
Saturday, August 06, 2005 |
::Pulang:: |
Ketika kata itu semburat keluar ada gejolak hati ini yang tersentuh. Ketakutan, kegamangan, keinginan, kesenangan, kerinduan, berbagai alasan bisa singgah dalam kata ini. Tapi bagiku kata "Pulang" selalu identik dengan kerinduan & kehangatan hatiku untuk bertemu dengan siapa pun yang menyambutnya. Ketika masih lajang, usai pulang sekolah ataupun usai kerja ataupun usai bepergian ketika waktu telah menjemputku untuk segera pulang adalah keinginan untuk bertemu dengan rumah, menikmati ruangan kecil tempat bersantai, melepas lelah sejenak, semalam, setelah beraktivitas seharian. Pun ketika sudah menikah, ada anak, ada suami, ada rumah juga tentunya, ada kebun, ada dapur........segalanya yang telah mengikutiku dalam kehidupan ini akan tetap kembali lagi untuk berpulang. Dan ketika hari kemenangan itu tiba, betapa senangnya hati ini, bergelora jiwa ini untuk menyambut semuanya, dengan hati bersih, baju bersih, jiwa yang kembali baru juga kerinduan untuk pulang bertemu dengan orang tua, saudara, teman dan lingkungan masa lalu dengan gairah yang teramat sangat yang tentunya tidak lupa akan semua oleh-oleh, bekal dalam perjalanan yang semua sudah dipersiapkan sebelumnya. ahhh.......tetapi semuanya seperti kepulangan yang sudah sudah, hanya sebentar, sejenak dan ketika sudah waktunya tiba pun akan ada saatnya, hanya kepulangan semu. Sampai kapan ? entah akupun tak tahu. Yang pasti hanya ada satu kepulangan yang abadi yaitu kembali berpulang pada sang Rabb, Pemilik semesta alam yang agung ini. Ya Allah....seandainya aku boleh tahu kapan kepulangan ini akan tiba, pastilah akan terasa sesak jiwa ini memikirkannya. Karena itu Engkau kaburkan kepulangan setiap orang, sehingga sebagai makhluk yang berpikir bisa secara bijak & dewasa dalam menyikapi hidup. Selalu ingat bahwa akhirnya setiap orangpun akan pulang dengan kepulangan yang abadi. Semoga aku bisa tetap menjadi pribadi yang senantiasa ingat & siap membawa bekal untuk kepulanganku nanti. Semoga....
|
posted by widya @ 7:30 PM |
|
Monday, August 01, 2005 |
pertanyaan dan jawaban |
"nameera, nameera, seandainya terlahir kembali, kamu ingin jadi apa." "mmmmmmhhhhhhhh....................antara tidak ingin menjadi apa-apa dan menjadi apa - apa," Tapi seandainya bisa saya tidak ingin dilahirkan, seandainya terpaksa dilahirkan pun saya ingin menjadi tumbuhan, hidup damai di alam bebas & tentunya tidak ada penghisaban di hari akhir karena tumbuhan tidak pernah melakukan dosa," " Tidakkah kau tahu bahwa kamu, nameera, manusia, adalah makhluk paling sempurna yang diciptakan oleh Tuhanmu." " tentu, tentu, saya tahu dan saya tidak menampiknya, tapi adakah manusia biasa yang luput dari kesalahan , dari dosa, selain Rosullku Tercinta, para nabi, para syuhada dan sang bayi yang meninggal ? seorang ulama agama, seorang sunan, seorang kyai, seorang sufi pun pada akhirnya akan ada penghisaban di hari akhirnya , apalagi hanya seorang nameera dan nerakapun tetap akan menjadi tempat pertama yang disinggahi, saya takut, takut masuk neraka, takut disiksa, takut panasnya........(keluh)." " nameera, beruntunglah dirimu yang masih ingat akan kata "takut" dengan begitu kamu masih percaya dan ingat akan kebesaran Tuhanmu. Dengan selalu takut kepada-Nya berarti kamu akan berusaha untuk mendapatkan ridhonya, hidayahnya & nikmatnya. Pasti kamu tidak akan terlahir kembali dalam artian sebenarnya, tapi mulai dari hari ini, terlahirlah kembali nameera dengan hati & pikiran yang baru, lakukanlah perintah Tuhanmu dengan ikhlas dan sabar selama roh masih bersemayam dalam tubuhmu. Ingatlah nemeera bahwa Tuhanmu tidak akan meninggalkanmu walaupun sekejap selama dirimupun tidak meninggalkan & melalaikan-Nya.
|
posted by widya @ 9:33 AM |
|
|
About Me |
Nameera Ranupadma
Profil
|
Udah Lewat |
|
Archives |
|
Links |
|
Affiliates |
|
|